Sabtu, 22 Oktober 2011

Tak usah takut untuk bermimpi

SERINGKALI KITA KECIL HATI DAN RENDAH DIRI KETIKA APA YANG KITA UNGKAPKAN DICAP “KONYOL” OLEH AHLINYA, PLUS TEORI2 YANG MENDASARI ARGUMEN MEREKA.

SEBAGIAN BESAR PENEMU BESAR DIKATAKAN KONYOL KETIKA MELONTARKAN IDE-NYA





BERIKUT ADALAH PERKATAAN KELIRU PARA “AHLI” :
Para tokoh terkenal yang ahli di bidangnya itu memang bukan para peramal, jadi tidak heran kalau banyak prediksi dari mereka yang terbukti keliru di kemudian hari. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
“Jika Tuhan memang menginginkan manusia untuk dapat terbang, Ia akan memberi kita sayap”
~ Pastor Wright, ayah dari Wilbur dan Orville Wright, para pencipta pesawat terbang yang pertama

“Manusia tidak akan bisa terbang, setidaknya sampai 50 tahun kedepan”

~ Wright Bersaudara, 1900 (tiga tahun kemudian mereka sendiri yang membuktikan bahwa perkiraan itu salah)
“Komputer di masa depan tidak akan lebih berat daripada 1.5 ton”
~ Popular Mechanics, 1949
“Saya pikir ada peluang pasar untuk setidaknya 5 buah komputer di seluruh dunia”
~ Thomas Watson, Chairman IBM, 1943
“Saya sudah berkeliling diseluruh penjuru negeri ini dan berbicara dengan orang-orang terbaik, dan saya bisa memastikan pada anda bahwa teknologi data processing tidak akan bertahan lebih dari setahun”
~ Editor business books for Prentice Hall, 1957

“Tapi, apa sih bagusnya barang itu?”

~ Seorang Engineer di Divisi Advanced Computing Systems IBM, 1968, mengomentari microchip yang pertama.

“Tidak akan ada orang yang menginginkan komputer dirumahnya”

~ Ken Olson, Presiden, Chairman dan Pendiri Digital Equipment Corp., 1977

“Telepon ini terlalu rumit untuk dipakai sebagai alat komunikasi, benda ini tidak berguna bagi kita”
~ Internal memo Western Union, 1876.

“Kotak musik tanpa kabel tidak memiliki nilai komersial. Siapa yang akan mau membayar untuk menyampaikan pesan pada orang yang tidak jelas?”

~ Rekan dari David Sarnoff’s mengomentari keinginannya untuk melakukan investasi pada radio tahun 1920an.

“Konsepnya memang bagus, tapi untuk mendapat nilai lebih baik daripada “C”, idenya harus sesuai dengan kenyataan”

~ Seorang professor di Yale University, mengomentari karya tulis Fred Smith tentang pengiriman satu malam. Fred Smith di kemudian hari mendirikan Federal Express.

“Membuka sebuah toko kue adalah ide yang buruk. Lagipula pada riset pasar, orang Amerika lebih menyukai kue yang renyah, bukan yang lunak seperti yang anda buat”

~ Tanggapan terhadap Debbi Fields’ mengenai idenya untuk membuka Mrs. Fields’Cookies.

“Kami tidak menyukai suara mereka, dan memainkan musik dengan gitar sudah ketinggalan jaman”

~ Decca Recording Co. pada saat menolak The Beatles, 1962.

“Sebuah mesin terbang yang lebih berat daripada udara itu sesuatu yang mustahil”
~ Lord Kelvin, Presiden, Royal Society, 1895.

“Kami pergi ke Atari dan berkata, ‘Kami sudah membuat alat yang keren ini, bahkan kami membuatnya dengan menggunakan komponen yang kalian buat, jadi maukah kalian memberikan dana untuk pengembangannya, atau kami akan memberikannya pada kalian jika kami diterima bekerja disini’ Mereka bilang, ‘tidak’ Jadi kemudian kami pergi ke Hewlett Packard dan mereka bilang ‘Kami tidak butuh kalian, sekolah saja kamu tidak lulus”

~ Steve Job, Pendiri Apple Computer, pada saat berusaha untuk mendapatkan dana dari Atari dan HP untuk komputer pertamanya.
Proffesor Goddard itu tidak tahu hubungan antara gaya aksi dan reaksi, dia juga tidak tahu bahwa vakum saja tidak cukup untuk membuat reaksi, sepertinya dia tidak pernah belajar pada waktu masih SMU”
~ 1921 New York Times editorial tentang pekerjaan Robert Goddard mengembangkan roket.

“Mengebor untuk mencari minyak? Maksudmu mengebor tanah untuk mendapatkan minyak? Kamu gila”

~ Komentar seorang pengebor pada saat Edwin L. Drake mendaftarkan proyek pengeboran minyak pada tahun 1859.

“Kelihatannya harga saham sedang mencapai puncak dan akan bertahan untuk selamanya”

~ Irving Fisher, Seorang Professor Ekonomi pada Yale University, 1929. (tidak lama kemudian Amerika beserta seluruh dunia terpuruk dalam jurang resesi akibat rontoknya harga saham)

“Pesawat terbang memang sebuah mainan yang menarik, tapi tidak berguna untuk militer”

~ Marshall Ferdinand Foch, Professor of Strategy, Ecole Superieure de Guerre.

“Semua penemuan sudah dilakukan”

~ Charles H. Duell, Komisaris, kantor hak paten Amerika, 1899.
“Ide Louis Pasteur tentang kuman itu sebuah fiksi yang menggelikan”
~ Pierre Pachet, Professor Fisiologi di Toulouse, 1872.

“Memori 640KB sudah cukup untuk siapapun”

~ Bill Gates, 1981.

“100 juta dollar adalah harga yang terlalu mahal untuk membeli Microsoft”

~ IBM, 1982.

“Siapa sih yang ingin mendengar aktor berbicara?”

~ H.M. Warner, Warner Brothers, 1927. (pada saat itu semua film masih bisu karena belum ada teknologi yang memungkinkan film untuk bersuara)

“Bom itu tidak akan bisa meledak, saya berbicara sebagai seorang ahli bahan peledak”

~ Admiral William Leahy, Pada proyek bom atom Amerika (yang kemudian diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki).

“Perjalanan luar angkasa itu sesuatu yang mustahil”

~ Sir Harold spencer, Astronom Inggris 1957, dua minggu sebelum sputnik diluncurkan ke orbit.

“Virus itu hanya omong kosong”

~ Dr. Peter Duesberg, Professor Biologi Molekuler di Universitas Berkeley tentang HIV.

>>>> sumber: netverum
Selengkapnya...

Berhentilah Menjadi Gelas

Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung.
“Kenapa kau selalu murung, nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?” sang Guru bertanya.
“Guru, belakangan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab sang murid muda.
Sang Guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam.Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.”
Si murid pun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.
“Coba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu,” kata Sang Guru.
“Setelah itu coba kau minum airnya sedikit.”
Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.
“Bagaimana rasanya?” tanya Sang Guru.
“Asin, dan perutku jadi mual,” jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.
Sang Guru terkekeh-kekeh melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.
“Sekarang kau ikut aku.” Sang Guru membawa muridnya ke danau di dekat tempat mereka. “Ambil garam yang tersisa, dan tebarkan ke danau.”
Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa asin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya tak sopan meludah di hadapan mursyid, begitu pikirnya. “Sekarang, coba kau minum air danau itu,” kata Sang Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat di pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tenggorokannya, Sang Guru bertanya kepadanya, “Bagaimana rasanya?”
“Segar, segar sekali,” kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan punggung tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa asin yang tersisa di mulutnya.
“Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?”
“Tidak sama sekali,” kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau sampai puas.
“Nak,” kata Sang Guru setelah muridnya selesai minum. “Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap, segitu-segitu saja, tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah.”
Si murid terdiam, mendengarkan.
“Tapi Nak, rasa `asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikan qalbu dalam dadamu itu jadi sebesar danau.” (From : Suluk – logsome)
* * *
Saat anda menghadapi persoalan yang rumit, sangatlah mudah menimpakan semua kesalahan kepada Tuhan. Anda akan berkata, Mengapa dari sekian milyar orang yang Kau ciptakan, kenapa harus aku yang menanggung beban permasalahan ini ya Tuhan? Ya, sangat mudah kita berputus asa, dan berpikir seperti itu. Oleh karena itu, ketika pikiran negatif kita berkuasa, kita akan berpikir untuk menimpakan semua masalah itu ke Tuhan dan lalu menyesal kenapa semua itu harus terjadi pada kita.

Tapi, percayalah, selalu ada pikiran positif yang akan memberikan alternatif yang lebih menenangkan jiwa kita, lalu membuat kita bersyukur di balik semua masalah yang menimpa kita. Bersyukur bahwa semua masalah itu dapat kita hadapi dan membuat kita lebih dewasa. Singkatnya, kita akan belajar tentang hidup ketika kita menghadapi masalah.

Sadarlah selalu, bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki masalah, hanya kadar dan macamnya saja yang berbeda-beda. Seseorang, misalnya, sedang mempunyai masalah dengan keluarganya, sementara yang lain mengalami kesulitan keuangan. Namun intinya sama, yaitu bebas dari masalah. Disadari atau tidak sesungguhnya Tuhan menciptakan persoalan sesuai dengan kemampuan manusianya. Jadi, pada dasarnya tergantung pada manusianya, apakah mampu mengatasinya atau tidak. Bahkan tidak hanya mengatasi, apakah mengubahnya menjadi lebih baik atau tidak.

Menyikapi masalah atau persoalan, setiap manusia mempunyai dua cara meresponnya, ada yang dengan senang hati menerimanya dan ada pula yang putus asa.

Respon yang paling bijak adalah terima masalah tersebut dengan lapang dada, tidak menyesali apa yang telah terjadi dan selalu memupuk spirit. Sungguh, hidup adalah anugerah, sehingga cobalah untuk menerima dengan lapang dada dan senang hati meski hidup terkadang pelik dan sulit. Hidup juga perjuangan, hadapilah semampunya, cari solusinya jika mendapati masalah atau persoalan. Dan jika tidak bisa, mintalah bantuan kepada yang mau dan mampu memecahkan permasalahan kita.

Benar sekali bahwa seseorang belum dikatakan teruji kalau belum tersandung masalah. Kebahagiaan maupun kesuksesan sejati sesungguhnya berawal dari timbulnya masalah, namun dapat diatasi dengan baik. Kita sering mendengar bahwa “dibalik kesulitan, ada kemudahan“.

Cinta, benci, sedih, dan bahagia, itu semua diawali dari pemikiran kita sendiri dan rangsangan dari pihak luar tubuh kita. Semua itu masuk ke dalam otak kita yang mempunyai kadar pertimbangan sendiri untuk memikirkan bahwa input tersebut menyenangkan atau tidak.

Tidak ada orang yang bahagia selamanya. Begitu pun sebaliknya, tidak ada orang yang sedih selamanya. Namun, ada orang yang sebagian besar hidupnya dia merasakan kebahagiaan, walau minim harta, apalagi tahta. Ada juga yang merasakan kesedihan yang tak berujung, walau dia bergelimang harta dan tahta. Bahagia dan sedih sesungguhnya hanya dipikiran kita saja. Kita sendirilah yang membuatnya, mau dibuat sedih atau bahagia. Ya, terkadang situasi sekitarlah yang sedikit banyak mempengaruhi suasana hati kita. Ada orang yang saat perasaan sedih datang, ia melampiaskannya dengan mendekatkan diri pada agama, atau mendengar musik, bahkan menonton dan membaca kisah-kisah lucu. Tapi, ada juga melampiaskannya pada hal-hal negatif, tak patut saya sebutkan di sini. Anda dapat melakukan macam lainnya, misalnya dengan menyenangkan hati orang-orang terdekat, yang pada intinya melakukan hal-hal positif. Marilah kita sejak dini—saat ini—mengenali jati diri kita, agar kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dari sekarang.

Suatu kali, Mario Teguh, sang Motivator dan konsultan, mendapatkan seseorang “curhat” mengenai pengalaman buruk yang dialaminya. Orang itu bercerita bahwa dirinya merasa dikhianati oleh seseorang yang telah menipunya habis-habisan. Singkatnya, dalam hubungan itu, ia ditinggalkan dan dicampakkan begitu saja. Hatinya perih dan pedih bila mengingat peristiwa itu. Kebahagiaannya hingga saat itu hilang ditelan bumi. Orang itu lalu bertanya pada Mario bagaimana cara menghilangkan perasaan tersebut.

Sang motivator plus konsultas tersebut kemudian memberiman solusinya, bahwa janganlah mengeluhkan perubahan yang terjadi di sekitar kita, dan menyalahkan atas ketidakbahagiaan kita. Mario berujar, “Ingatlah bahwa sumber utama dari ketidak-bahagiaan adalah penolakkan terhadap yang telah terjadi. Apakah yang bisa Anda lakukan untuk yang telah disebut ‘tadi’?Kehidupan Anda berada dalam rentang waktu yang disebut ‘sekarang’ dan sedang terjadi sekarang – sehingga satu-satunya waktu yang bisa Anda gunakan untuk menyebabkan perubahan yang membahagiakan adalah sekarang.”

Ya, saya sepakat dengan Mario bahwa kita memang tidak akan mampu mengubah apa yang sudah terjadi, tetapi kita tetap berkuasa penuh atas apa yang dapat kita lakukan untuk menjadikan apa pun yang terjadi sebagai alasan bagi upaya-upaya terbaik kita. jadi, saat inilah untuk mengubah energi negatif menjadi energi positif.

Mario juga mengatakan bahwa bila kita mensyaratkan kebahagiaan atas suatu keadaan, maka kita pasti tidak akan berbahagia dalam keadaan yang lain. Karena perubahan adalah nama dari perjalanan hidup kita. Oleh karena itu jadikanlah diri kita mampu merasakan kebahagiaan dalam keadaan apapun.

Rasa senang, bahagia, kesal, kecewa adalah salah satu rasa yang ada dalam hati kita. Kita tentu lebih suka jika rasa itu adalah senang dan bahagia bukan? Tetapi apakah kita tetap bisa bahagia dan senang meskipun kita mengalami kejadian yang buruk? Harus kita sadari bahwa kita tak akan pernah bisa mengubah kejadian itu sesuai dengan keinginan kita. Satu yang pasti, kita bisa menentukan rasa yang muncul. Itulah yang dinamakan menata hati. Sangat sulit memang mempraktikannya, walau mudah juga sebetulnya.

Sedari kecil kita telah terbiasa merespon hal-hal yang ada sesuai dengan persepsi kita. Kita selalu berpikir bahwa ketika ada sesuatu yang di luar harapan maka respon yang paling tepat adalah kecewa atau marah. Dan ketika bisa mendapatkan apa yang kita inginkan maka kita akan senang dan bahagia.

Sesungguhnya kebahagiaan dan ketenangan sejati itu tidak tergantung pada apa yang terjadi di luar kita. Kedua hal itu sangat bergantung dengan keadaan di dalam diri kita, pun tidak bergantung pada apa yang kita miliki, siapa kita, pendidikan kita, jabatan kita, dan lain-lain. Kebahagiaan datang dengan menutup mata. Kebahagiaan menghampiri pada siapa saja. Hanya saja kebahagiaan terkadang datangnya tidak gratis. Kita harus melewati ujian-ujian terlebih dahulu, atau juga kadang harus kita kejar baru bisa kita dapatkan.

Oleh karena itu, ada dua yang pasti kita dapatkan dalam meraih hidup ini di mana keduanya harus kita terima dengan ikhlas, jangan hanya salah satunya saja. Dua hal itu adalah bahagia dan sedih/kecewa. Bersiap-siaplah menerima kebahagiaan itu, tapi bersiap-siap pula menerima kesedihan. Marilah kita terima kedua rasa itu sebagai dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Bukankah di dunia ini banyak sekali yang berpasangan, kebahagiaan dan kekecewaan adalah salah satunya. Di mana ada bahagia pasti ada kecewa. Begitu juga sebaliknya di mana ada kekecewaan pasti ada kebahagiaan.

Kebahagiaan sesungguhnya tak perlu ditunggu. Rasakanlah saat ini juga. Kebahagiaan dapat kita ciptakan saat ini juga. Awalnya memang sulit dan terkesan dibuat-buat. Tapi lama kelamaan anda akan mendapatkan manfaatnya. Perasaan maupun pikiran anda akan jauh lebih tenang dan damai. Bukankah tujuan utama hidup kita ini adalah meraih kebahagiaan? Entah itu kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Nikmatilah kebahagiaan itu saat ini juga. Syukurilah kehidupan kita bagaimana pun adanya, dan betapa pun beratnya hidup yang kita jalani ini. Dengan begitu hidup kita terus berjalan dengan senyum bahagia.

Apakah anda mengukur kebahagiaan dengan materi atau uang? Waspadalah jangan sampai terjebak oleh kebahagiaan semu itu. Karena kenyataannya banyak orang yang bergelimang harta justru mereka merasa tidak bahagia. Oleh karena itu sadarilah bahwa kebahagiaan itu tidaklah identik dengan uang. Kebahagiaan ada di setiap kalangan: atas, menengah, dan bawah.

Saya pun menyadari bahwa tidak mudah memang saat kita mengalami kesulitan keuangan sering kali kita ditimpa kepiluan yang begitu mendalam, tiba-tiba hidup begitu susah. Tapi, kita harus menyadari bahwa kita adalah hamba Tuhan yang sudah diberi anugerah, bahwa seberat apa pun masalah yang kita hadapi sesuai dengan kadar yang Tuhan berikan pada kita. Kita harus yakin akan hal itu. Tuhan tidak serta memberikan kesulitan melebihi apa yang tidak kita atasi.

Ada seorang sahabat menceritakan kepada saya, bahwa dirinya pernah waktu dulu ingin bunuh diri. Persoalan yang dihadapinya, menurutnya, begitu berat. Ditambah lagi dengan situasi bangsa yang semakin terpuruk saja dalam segala hal, terutama dalam hal ekonomi. Dia merasa yang kaya semakin kaya saja, dan sebaliknya, yang miskin semakin miskin.

Tapi seiring waktu berjalan, ia mulai kembali kepada kesadarannya. Ia menata hati dan pikirannya lagi. Dan ia mendapat pencerahan bahwa hidup itu sungguh-sungguh berharga. Apalagi, katanya, ketika ia melihat seorang bapak yang berjualan roti di bulan puasa waktu sahur. Ia mendengar pedagang roti yang sering ia beli waktu dirinya masih kecil, demi untuk melanjutkan hidup. Pedagang itu berjuang pantang menyerah walaupun keadaan hidup semakin berat dengan berdagang roti di saat orang-orang sedang sahur.
Ia juga mengaku tersadarkan saat melihat tukang sapu di jalanan yang kebanyakan bapak-bapak dan ibu-ibu. Walau wajah mereka terlihat lelah dan terbakar oleh sengatan matahari, mereka tetap menjalaninya dengan tulus tanpa berkeluh kesah. Ya, mereka adalah para pejuang sejati.

Jadi, alangkah malunya jika kita sedih (terlalu lama) dan berputus asa, apalagi sampai mau bunuh diri, karena orang-orang yang taraf hidupnya di bawah kita saja begitu tulus menjalani hidupnya. Mereka bekerja keras dan tak ada waktu untuk bermuram durja serta meratapi kesusahannya. Daripada tenaga kita habis oleh hal-hal negatif yang sesungguhnya lambat laun akan menggerogoti “dunia” kita yang berharga, lebih baik salurkan energi positif kita yang tanpa kita sadari akan membantu kita mendapatkan kebahagiaan. Mari kita membantu orang lain dan yakinlah hidup kita akan baik pula. Sekecil apa pun yang kita lakukan, yakinlah bahwa hal itu akan mempunyai dampak yang besar pada diri kita.

Ada benarnya jika hidup ini diumpamakan seperto roda, karena kadang kita di atas, kadang kita di bawah. Kadang kita sedih tapi kadang juga senang. Ketika kita berada di bawah dan selalu di rundung sedih dan menderita, yakinlah kalau hidup kita akan berubah kepada yang lebih baik. Tentunya asal kita terus berusaha dengan disertai doa yang tulus. Mudah-mudahan dengan keyakinan itu membuat sikap selalu optimis. Jadikanlah hati anda seluas samudra, jangan hanya sesempit gelas.
Selengkapnya...

Kisah Seorang Nelayan dan Ilmuwan

Suatu ketika seorang yang besar dan berilmu tinggi ingin bepergian ke kota lain di seberang lautan. Maka ia menyewa seorang nelayan dengan perahunya untuk membawanya menyeberang. Udara nyaman, dan angin lautpun pun tenang.
Di tengah perjalanan keduanya mulai terlibat dalam sebuah percakapan menarik. Sang ilmuwan bertanya pada nelayan: “Ya Fulan, dapatkah kamu membaca dan berhitung?”

Sang nelayan menjawab: “Tidak.”
Hmm, sang ilmuwan mengangguk dan berguman: “Sayang sekali. Seperempat hidupmu telah hilang”
Angin yang mulai berhembus agak kencang dan ombak yang semakin tinggi tak mengusik mereka. Keduanya tetap asyik dengan tanya jawabnya.
Lalu bertanyalah ia kembali: “Tahukan kamu tentang ilmu perbintangan ?
Sang nelayan menjawab; “Tidak”
“Hmm, sayang sekali. Seperempat hidupmu telah kau sia-siakan?” guman sang ilmuwan lagi.
Lalu dilanjutkanlah pertanyaannya itu “Tahukah kamu, tentang ilmu dagang?”
Sang nelayan menjawab “Tidak”
“Hmm sayang sekali. Seperempat hidupmu telah terbuang”
Cuaca semakin buruk, angin bertambah kencang dan ombak tinggi menggulung-gulung. Perahu bergolak naik-turun dan terguncang-guncang hebat. Tapi keduanya tetap asyik dengan pecakapan mereka. Dan demikianlah, berbagai ilmu ditanyakan kepada nelayan, dan setiap kali nelayan menjawab “tidak” maka sepersekian hidupnya telah hilang.
Ketika cuaca makin tidak menentu dan perahu makin oleng, maka tak lama lagi perahu ini akan tenggelam. Keduanya segera terdiam. Dalam suasana mencekam itu tiba-tiba sang nelayan kepada orang yang berilmu tadi.
“Tahukah Bapak caranya berenang?”
Sang Ilmuwan menjawab “Tidak.”
“Hmm, sayang sekali. Seluruh hidup Bapak akan segera hilang!”
* * *
Hidup kita adalah bagaikan mengarungi samudera di tengah berbagai hantaman ombak, tiupan angin dan teriknya matahari serta derasnya hujan. Jika kita tidak mempunyai ilmu yang bisa menyelamatkan perjalanan kita menuju Illahi, maka akan lenyaplah seluruh makna hidup kita ini
Selengkapnya...

Semua Orang Punya Masalah..

Saat aku merasa sudah tdk sanggup memikul beban hidupku yg begitu berat, aku mengakhiri hidupku dgn melompat dr sebuah gedung Lt. 11

Dilantai 10: Kulihat pasangan yg terkenal sangat harmonis & saling mencintai sedang bertengkar & saling memukul satu sama lain.
Dilantai 9: Kulihat Peter yg biasanya kuat & tabah sedang menangis
Dilantai 8: Ah Mei memergoki tunangannya sedang bercinta dgn sahabatnya.
Dilantai 7: Linda sedang minum obat anti depresi.
Dilantai 6: Heng yg pengangguran terus membeli 7 koran utk mencari lowongan kerja tiap hari

Dilantai 5: Mr.Wong yg sangat dihormati publik sedang mencoba baju dalam istrinya
Dilantai 4: Rosa bertengkar lagi dgn pacarnya.
Dilantai 3: pak tua sdg mengharapkan seseorang datang mengunjunginya
Dilantai 2: Lily sdg memandangi foto suaminya yg sudah meninggal 6 bulan lalu
Sebelum aku melompat dari gedung, kupikir aku orang yang paling malang
Skrg aku sadar bhw setiap orang punya masalah & kekuatirannya sendiri
Setelah kulihat smuanya itu.. aku tersadar bhw ternyata keadaanku sebenarnya tdk begitu buruk..
Semua orang yg kulihat tadi skrg sedang melihat aku… terkapar meregang nyawa..
Kurasa setelah mereka melihat kondisiku yg sedang menjelang tak bernyawa skrg, mereka akan berpikir bhw sebenarnya keadaan mereka tdk terlalu buruk.
**Life is Wonderful (Andrew Ho) *
Selengkapnya...

Minggu, 16 Oktober 2011

Kisah Pohon Apel ( Untuk Kedua Orang Tuaku, Maafkan Aku )

Dahulu kala, ada sebuah pohon apel besar. Seorang anak kecil suka datang dan bermain-main setiap hari. Dia senang naik ke atas pohon, makan apel, tidur sejenak di bawah bayang-bayang pohon apel … Ia mencintai pohon apel iu dan pohon itu senang bermain dengan dia. Waktu berlalu …….
Anak kecil itu sudah dewasa dan dia berhari-hari tidak lagi bermain di sekitar pohon. Suatu hari anak itu datang kembali ke pohon dan ia tampak sedih. “Ayo bermain dengan saya,” pinta pohon apel itu. Aku bukan lagi seorang anak, saya tidak ‘bermain di sekitar pohon lagi. “Anak itu menjawab,” Aku ingin mainan. Aku butuh uang untuk membelinya. “” Maaf, tapi saya tidak punya uang ….. tapi Anda bisa mengambil buah apel saya dan menjualnya. Maka Anda akan punya uang. “Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalu memetik semua apel di pohon dan pergi dengan gembira. Anak itu tidak pernah kembali setelah ia mengambil buah apel. Pohon itu sedih.

Suatu hari anak itu kembali dan pohon itu sangat senang. “Ayo bermain-main dengan saya” kata pohon apel. Saya tidak punya waktu untuk bermain. Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kami membutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Dapatkah Anda membantu saya? “Maaf tapi aku tidak punya rumah. Tetapi Anda dapat memotong cabang-cabang saya untuk membangun rumahmu.” Lalu, anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting dari pohon dan pergi dengan gembira. Pohon itu senang melihatnya bahagia, tapi anak itu tidak pernah kembali sejak saat itu.
Pohon itu kesepian dan sedih. Suatu hari di musim panas, anak itu kembali dan pohon itu begitu gembira. “Ayo bermain-main dengan saya!” kata pohon. “Saya sangat sedih dan mulai tua. Saya ingin pergi berlayar untuk bersantai dengan diriku sendiri. Dapatkah kau memberiku perahu?” … “Gunakan batang pohonku untuk membangun perahu. Anda dapat berlayar jauh dan menjadi bahagia.” Lalu anak itu memotong batang pohon untuk membuat perahu. Dia pergi berlayar dan tak pernah muncul untuk waktu yang sangat panjang.
Akhirnya, anak itu kembali setelah ia pergi selama bertahun-tahun. “Maaf, anakku, tapi aku tidak punya apa-apa untuk Anda lagi. Tidak ada lagi apel untuk ananda. …” kata pohon “…..
” Saya tidak punya gigi untuk menggigit “jawab anak itu.”
” Tidak ada lagi batang bagi Anda untuk memanjat” .
“Saya terlalu tua untuk itu sekarang” kata anak itu.”
“Saya benar-benar tak bisa memberikan apa-apa ….. satu-satunya yang tersisa adalah akar sekarat” kata pohon apel dengan air mata.
“Aku tidak membutuhkan banyak sekarang, hanya sebuah tempat untuk beristirahat. Saya lelah setelah sekian tahun.” Anak itu menjawab.
“Bagus! Akar Pohon Tua adalah tempat terbaik untuk bersandar dan beristirahat di situ.” “Ayo, ayo duduk bersama saya dan istirahat”
Anak itu duduk dan pohon itu sangat gembira dan tersenyum dengan air mata.


Ini adalah cerita untuk semua orang. Pohon adalah orang tua kita. Ketika kita masih muda, kita senang bermain dengan Ibu dan Ayah … Ketika kita tumbuh dewasa, kita meninggalkan mereka … hanya datang kepada mereka ketika kita memerlukan sesuatu atau ketika kita berada dalam kesulitan. Tidak peduli apa pun, orang tua akan selalu berada di sana dan memberikan segala sesuatu yang mereka bisa untuk membuat Anda bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak laki-laki itu kejam kepada pohon tapi itu adalah bagaimana kita semua memperlakukan orang tua kita.
Cerita ini aku persembahkan untuk kedua orang tuaku ( Arif Sunarmo & Yuning Indarwati )
Maafkan aku ayah, ibu, aku tidak pernah berbakti...

Selengkapnya...

Kisah Motivasi dari Seorang Argo si Bocah Cilik

“Anda mau tahu kekuatan sebuah Mimpi atau cita-cita? Kisah dibawah ini mungkin bisa membantu anda untuk memahami betapa besarnya kekauatan mim pi itu. Jangan pernah meremehkan sebuah mimpi karena mimpi itu bisa terwujud suatu saat kelak. Jadi bermimpilah yang baik dan benar.” Em En Rizal.




Teman-teman ini ada suatu kisah motivasi yang bagus banget. Saya dapatkan Kisah Motivasi dan inspirasi ini dari dengerin radio moderato fm madiun. Mungkin ini akan jadi suatu kisah dan info yang berharga sekali. Dalam cerita tersebut mengisahkan bagaimana orang yang bisa sukses itu dimulai dari mimpi lalu tekad dan terakhir usaha dan kerja keras. Namun sering kali banyak sekali orang dan temen di sekeliling kita itu dalam tahap pertama yaitu bermimpi banyak sekali yang menghalangi kita untuk bermimpi dan banyak pula yang mengambil mimpi mimpi kita. Kita simak yuk cerita berikut.

Si argo mendapat tugas dari gurunya mengenai membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya dan saat dirumah si argo membuat cerita mengenai mimpi-mimpinya itu. Karena ayahnya seorang pelatih kuda miskin yang keluarganya itu sangat kekurangan si argo terobsesi dan memiliki mimpi bahwa dia bila sudah besar nanti memiliki tempat pelatihan kuda yang memiliki luas sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Pokoknya dalam karangannya tadi dia membicarakan mengenai impiannya membuat sebuah pelatihan kuda yang sangat besar, tanpa terasa karangannya tadi menghabiskan 7 helai kertas. Paginya ia pun langsung menumpuk tugasnya tersebut.
Setelah 1 minggu berlalu dan akhirnya Tugas tersebut dibagikan dan diberikan nilai. Tapi betapa kagetnya argo karena karangannya mendapatkan nilai f dan di tulisi sama gurunya setelah jam pelajaran temui saya di kantor. Saat di kantor argo dimarahi habis-habisan dengan gurunya karena karangannya katanya tidak masuk akal dan tidak akan tercapai.
”Argo kamu itu sudah gila, kamu itu hanya anak seorang pelatih kuda miskin dan tak mungkin kamu akan membangun pelatihan kuda sebesar 400 hektar”kata si guru. ”kamu saya beri waktu 1 minggu untuk mengganti karangan tersebut dan nilaimu juga bisa saya ganti bila kamu mengarang karangan yang lebih logis dan masuk akal” kata guru itu lagi.
Lalu setelah argo pulang ke rumah bertanya pada ayahnya. “Ayah saya memiliki mimpi mengenai membangun pelatihan kuda seluas 400 hektar tapi kata guru saya mimpi itu tak akan pernah tercapai dan hanyalah omong kosong belakang karena saya hanyalah anak seorang yang miskin lalu saya disuruh mengganti mimpi saya itu menjadi mimpi yang lain yang sesuai dan masuk akal” kata si argo. ”Nak mimpimu adalah masa depanmu jadi terserah kamu, kamu mau menggantinya atau tidak “jawab ayah si argo dengan bijaksana dan sabar. “Baiklah ayah, terima kasih atas pendapatmu” kata si argo.
Setelah di sekolah pun si argo tetap membawa karangannya yang dulu yang bercerita tentang pelatihan kuda dan peternakan kuda seluas 400 hektar dan dikumpulkan lagi kepada gurunya namun ada tulisannya biarkanlah nilai F tetap terpajang menjadi nilaiku namun inilah impianku tidak akan pernah bisa tergantikan dengan impian yang lainnya.
setelah berpuluh puluh tahun berlalu si Argo akhirnya beranjak dewasa dan dia akhirnya bisa menggapai mimpinya yang mempunyai peternakan kuda dan memiliki pelatihan kuda sebesar 400 hektar dan rumah sebesar 400 meter persegi. Saat gurunya datang ke tempat pelatihan kudanya dan bertemu dengan argo ia berkata “kamu hebat nak, maafkan aku bila dulu telah melarangmu bermimpi seperti ini. Aku salut padamu aku hanyalah seorang guru yang hanya bisa merenggut mimpi-mimpi anak sepertimu”kata si guru pada argo. Dalam cerita tersebut jelas sudah bagaimana mimpi merupakan inspirasi untuk bisa maju lebih ke depan. kita tinggal memilih menjadi seperti argo si pemimpi yang berusaha mengejar mimpi ato guru yang suka merenggut mimpi seseorang
Selengkapnya...

Kisah Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu berat baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah. Ia sudah lelah untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang koki, membawanya ke dapur. Ia mengisi 3 panci dengan air dan menaruhnya di atas api.
Setelah air di panci-panci tersebut mendidih. Ia menaruh wortel di dalam panci pertama, telur di panci kedua dan ia menaruh kopi bubuk di panci terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak membungkam dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan sang ayah. Setelah 20 menit, sang ayah mematikan api.
Ia menyisihkan wortel dan menaruhnya di mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya.
Lalu ia bertanya kepada anaknya, “Apa yang kau lihat, nak?”"Wortel, telur, dan kopi” jawab si anak. Ayahnya mengajaknya mendekat dan memintanya merasakan wortel itu. Ia melakukannya dan merasakan bahwa wortel itu terasa lunak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras.
Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas. Setelah itu, si anak bertanya, “Apa arti semua ini, Ayah?”
Ayahnya menerangkan bahwa ketiganya telah menghadapi ‘kesulitan’ yang sama, melalui proses perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda.
Wortel sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, wortel menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Bubuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, bubuk kopi merubah air tersebut.
“Kamu termasuk yang mana?,” tanya ayahnya. “Ketika kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu wortel, telur atau kopi?” Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu adalah wortel yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lunak dan kehilangan kekuatanmu.”
“Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut? Dengan jiwa yang dinamis, namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau pemecatan maka hatimu menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?.”
“Ataukah kamu adalah bubuk kopi? Bubuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 derajat Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat.”
“Jika kamu seperti bubuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga membaik.”
“Ada raksasa dalam setiap orang dan tidak ada sesuatupun yang mampu menahan raksasa itu kecuali raksasa itu menahan dirinya sendiri”
Selengkapnya...

Dominasi Otak Kiri atau Kanan-kah Anda? Coba Test..

Seseorang yang ‘hebat’ secara akademis, pada umumnya sangat kuat dalam logika, kata, daftar, angka, linieritas, analisis, dan sejenisnya. Menurut Tony Buzan (Use Your Head: 1993): hasil aktivitas otak kiri manusia.
Adapun otak kanan lebih berkaitan menangani irama, imajinasi, warna, angan-angan, kesadaran ruang, gambaran menyeluruh dan dimensi. Belakangan berkumandang anjuran, jangan hanya memanfaatkan otak kiri, otak kanan juga dong.
Konon, para ilmuwan hebat memanfaatkan otak kiri. Para seniman kuat di otak kanan. Mana tahu, Sampeyan hebat memanfaatkan otak kiri, canggih membedayakan otak kiri. Piawai menghitung fulus fasih berimajinasi. Mana tahu lho.
Setiap manusia memiliki kecenderungannya masing2 dalam penggunaan otak kanan atau otak kiri, baik sadar ataupun dibawah sadarnya. Hal ini bergantung pada banyak faktor yang mempengaruhinya sejak masih kecil bahkan sejak dalam kandungan. Kecenderungan berpikir dengan otak kanan ataupun kiri merupakan hasil dari suatu proses yang sangat panjang dan yang tak boleh kita lupakan adalah kecenderungan ini adalah suatu berkah ciptaan Allah, Sang Maha Pencipta.
Dikarenakan kedua kecenderungan berpikir ini, baik dengan otak kanan maupun dengan otak kiri merupakan ciptaan Allah, maka ada baiknya kita masing2 membuka diri untuk menyelami dan menghayati keperbedaan ini, dengan sikap yang positif.

Untuk memahami fungsi otak kita, saya coba uraikan sebagai berikut:
Otak kanan — KREATIF — Bentuk, Intuisi, Lagu &musik, Warna warni, Simbol, Gambar, Imajinasi, Menghayal
Otak kiri – ANALITIK — Bahasa verbal, Matematika, Logika, Angka2, Urutan2, Penilaian, Analisis, Linier
Dari penjabaran diatas, kita dapat simpulkan betapa perbedaan “bahasa” diantara kedua sisi otak kita adalah tidak sama. Seorang yang memilih jurusan, profesi atau pekerjaan berdasarkan kemampuan otaknya dalam mencerna “bahasa” pikiran, tentunya telah terbiasa menggunakan bagian otaknya (kanan atau kiri) sehingga bagian tersebut lebih banyak berperan dalam kehidupannya sehari-hari. Sehingga adalah kurang tepat, bila serta merta seorang seniman musik dipaksakan bekerja untuk menghitung angka2, rumus2 dan analisa. Demikian juga sebaliknya, adalah kurang tepat bila serta merta seorang financial analisis dipaksakan bekerja untuk hal2 yang bebahasa symbol, imajinasi dan gambar abstrak.
Selayaknya kita menganggap kecenderungan ini bukan sebagai suatu kelemahan, tapi justru menjadi suatu kelebihan pada tiap individu. Kelebihan yang bila diolah dengan baik akan menghasilkan KEKUATAN dalam diri individu itu sendiri. .
Bayangkan bila kedua kekuatan ini dapat digunakan secara adil, seimbang dan harmonis dalam suatu frame kehidupan atau kemitraan, akan menjadi suatu kekuatan yang luar biasa, karena tentunya bisa saling mengisi dan saling melengkapi. Penyeimbangan antar kedua fungsi otak kanan dan kiri inilah yang akan memberikan kontribusi pemikiran yang lebih baik daripada pemikiran yang hanya condong pada satu sisi otak saja. Namun sebagai individu yang berbeda, tentunya kendala2 pemahaman “bahasa otak” akan sedikit mengalami adaptasi, dan hal ini dapat diatasi bila kedua pihak saling bertoleransi dan berpikiran positif.
Berikut ini tip atau cara mengetahui apakah anda cenderung menggunakan otak kiri atau otak kanan.
Rentangkan dua tangan anda keatas seperti ini :
Kemudian lakukan suatu gerakan hingga kedua tangan seperti dibawah ini:
Coba anda perhatikan jempol tangan kiri dan tangan anda berada dimanakah?
jempolve4
Jika “jempol tangan kiri” anda berada paling atas (dipuncak) maka selamat anda telah bertipe “otak kanan”
Sebaliknya jika “jempol tangan kanan” anda berada diatas (dipuncak) maka maka selamat anda telah bertipe “otak kiri”
Selamat mencoba!!
NAHH KLU YANG INI
PERCOBAAN KONFLIK OTAK KIRI DAN OTAK KANAN
dengan TEST WARNA
otak kiri dan otak kanan
Coba anda perhatikan tulisan-tulisan di atas yang menyatakan warna (Kuning, orange, biru, hitam, dan selanjutnya), kemudian sebutkanlah warnanya bukan menyebutkan tulisannya. Otak kanan anda berusaha menyebutkan warnanya, tetapi otak kiri anda tetap membaca tulisannya ! Coba anda praktekkan, pasti anda akan terganggu oleh konflik otak kiri dan otak kanan anda
sumber: milis
ps: (updated)
Berikut sifat-sifat orang yang dominan otak kiri dan kanan:
Dominan Otak Kiri
Dominan Otak Kanan
Menggunakan logika Menggunakan perasaan
Berorientasi detail Berorientasi secara keseluruhan
Melihat fakta Melihat imajinasi
Kata-kata dan bahasa Simbol dan gambaran
Hari ini dan masa lalu Hari ini dan masa depan
Matematika dan ilmu pengetahuan Filosofi dan religi
Mengetahui Memahami
Mengetahui Mempercayai
Mengakui Mengapresiasi
Mempersepsi urutan/pola Mempersepsi secara spasial/ruang
Mengetahi nama objek Mengetahui kegunaan objek
Berdasar pada realita Berdasar pada fantasi
Menyusun strategi Berdasar pada apa yang terjadi
Praktis Terburu-buru/tidak sabar
Bermain aman Mengambil resiko


Selengkapnya...

10 Orang Bodoh yang Sukses Karena Pernah Gagal

Kesuksesaan orang-orang ini bukan dalam bentuk kebanggaan status sosial atau kebanggaan sebuah seragam, dan karena itu awal karir mereka dipenuhi orang-orang yang meledek mereka ‘bodoh’. Tapi orang-orang ini dengan sukses mengalahkan semua rintangan yang menghalangi mereka dari keberhasilan, dan tentunya keberhasilan mereka ini diikuti dengan nominal penghasilan yang gila-gilaan! Yang oleh kebanyakan orang hanya bisa didapatkan lewat mimpi.
Berikut adalah beberapa orang bodoh yg berakhir sukses :
Adam Khoo
adam khoo
Dia orang Singapura. Waktu kecil, ia adalah penggemar berat games dan TV. Sehari, ia bisa berjam-jam di depan TV. Baik main PS atau nonton TV.
Adam Khoo pun dikenal sebagai anak bodoh. Ketika kelas empat SD, Ia dikeluarkan dari sekolah. Ia pun masuk ke SD terburuk di Singapura. Ketika akan masuk SMP, ia ditolak oleh enam SMP terbaik di sana.
Akhirnya, ia bisa masuk ke SMP terburuk di Singapura. Begitu terpuruknya prestasi akademisnya, tapi lama kelamaan membaik justru karena cemoohan teman-temannya, hingga akhirnya memperoleh kesuksesan di dunia bisnis.
Prestasi Adam di dunia bisnis ditandai pada saat Adam berusia 26 tahun. Ia telah memiliki empat bisnis dengan total nilai omset per tahun US$ 20 juta.
Kisah bisnis Adam dimulai ketika ia berusia 15 tahun. Ia berbisnis music box. Bisnis berikutnya adalah bisnis training dan seminar. Pada usia 22 tahun, Adam Khoo adalah trainer tingkat nasional di Singapura. Klien-kliennya adalah para manager dan top manager perusahaan-perusahaan di Singapura. Bayarannya mencapai US$ 10.000 per jam.


Albert Enstein
Albert_Einstein_1947a
Siapa yang belum tahu Albert Einstein? Dialah Ilmuwan terkenal abad 20 yang terkenal dengan teori relativitasnya. Dia juga salah satu peraih Nobel. Siapa sangka dia adalah seorang anak yang terlambat berbicara dan juga mengidap Autisme. Waktu kecil dia juga suka lalai dengan pelajaran.

Aristotle Onassis
Aristotelis-Onassis
Di sekolah, ia bodoh dan suka mencari perkara, mengikuti contoh banyak orang kaya. Tidak aneh kalau ia diusir dari beberapa sekolah. Ia paling sering menduduki ranking terbawah di kelasnya. Salah seorang gurunya berkata:
Teman-teman sekelas memuja dia, tetapi guru guru dan keluarganya berputus asa. Selagi ia masih muda, dengan mudah orang dapat melihat bahwa dia akan menjadi seorang di antara mereka yang akan menghancurkan diri sama sekali atau sukses secara gilang-gemilang. Walaupun raportnya di sekolah jauh dari bagus, bakatnya untuk berdagang dan mencari uang telah tampak sejak dini. Akhirnya dia menjadi seorang milyuner.

Thomas Alva Edison
thomas-alva-edison
Suatu hari, seorang bocah berusia 4 tahun, agak tuli dan bodoh di sekolah, pulang ke rumahnya membawa secarik kertas dari gurunya. ibunya membaca kertas tersebut,
Tommy, anak ibu, sangat bodoh. kami minta ibu untuk mengeluarkannya dari sekolah.
Sang ibu terhenyak membaca surat ini, namun ia segera membuat tekad yang teguh, ”anak saya Tommy, bukan anak bodoh. saya sendiri yang akan mendidik dan mengajar dia.”
Tommy kecil adalah Thomas Alva Edison yang kita kenal sekarang, salah satu penemu terbesar di dunia. dia hanya bersekolah sekitar 3 bulan, dan secara fisik agak tuli, namun itu semua ternyata bukan penghalang untuk terus maju.
Siapa yang sebelumnya menyangka bahwa bocah tuli yang bodoh sampai-sampai diminta keluar dari sekolah, akhirnya bisa menjadi seorang genius? jawabannya adalah ibunya! Ya, Nancy Edison, ibu dari Thomas Alva Edison, tidak menyerah begitu saja dengan pendapat pihak sekolah terhadap anaknya.

Chris Gardner
chris-gardner
Sudah pernah nonton film atau baca buku Pursuit of Happyness ? Itulah kisah nyata kehidupan Christoper Paul Gardner yang diperankan oleh Will Smith. Pahit manisnya kehidupan tampaknya sudah dirasakan olenya. Kehilangan tempat tinggal, ditinggal istri, ditangkap polisi, kesulitan membayar kredit, semuanya sudah dirasakan. Dia bukanlah orang berpendidikan tinggi tapi dia terus berusaha dan berjuang, Kini dia menjadi seorang milyuner sukses, motivator, entrepeneur dan filantropis.
Sekarang dia mempunyai Gardner Rich & Co, sebuah perusahaan pialang saham.

Ludwig Van Beethoven
ludwig_van_beethoven
Jika anda mengenal seorang wanita yang sedang hamil, yang telah mempunyai 8 anak, tiga diantaranya tuli, dua buta, satu mengalami gangguan mental dan wanita itu sendiri mengidap sipilis, apakah anda akan menyarankannya untuk menggugurkan kandungannya? Jika anda menjawab ya, maka anda baru saja membunuh salah satu komponis masyur dunia. Karena anak yang dikandung oleh sang ibu tersebut adalah Ludwig Van Beethoven.
Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya mulai tampak, tapi akhirnya ia menjadi Komponis yang terkenal dengan karya 9 simfoni, 32 sonata piano, 5 piano concerto, 10 sonata untuk piano dan biola, serangkaian kuartet gesek yang menakjubkan, musik vokal, musik teater, dan banyak lagi.


Louis Braille
07 Louis Braille
Louis Braille mengalami kerusakan pada salah satu matanya ketika berusia 3 tahun. Waktu itu secara tidak sengaja dia menikam matanya sendiri dengan alat pembuat lubang dari perkakas kerja ayahnya. Kemudian mata yang satunya terkena sympathetic ophthalmia, sejenis infeksi yang terjadi karena kerusakan mata yang lainnya.
Kebutaan tidak membuatnya putus asa, ia menciptakan abjad Braille yang membantu orang buta juga bisa membaca. Sekarang siapa yang tidak tahu Abjad Braille?

Abraham Lincoln
abraham-lincoln
Kisah Lincoln merupakan contoh klasik orang-orang yang benar-benar berani gagal.
Gagal dalam bisnis pada tahun 1831.
Dikalahkan di Badan Legislatif pada tahun 1832.
Gagal sekali lagi dalam bisnis pada tahun1833.
Mengalami patah semangat pada tahun 1836.
Gagal memenangkan kontes pembisara pada tahun1838.
Gagal menduduki dewan pemilih pada tahun 1840.
Gagal dipilih menjadi anggota Kongres pada tahun 1843.
Dilantik menjadi anggota Kongres pada tahun 1846.
Gagal menjadi anggota Kongres pada tahun 1848.
Gagal menjadi anggota senat pada tahun 1855.
Gagal Menjadi Presiden Pada Tahun 1856.
Gagal Menjadi anggota Dewan Senat pada tahun 1858.
Akhirnya pada tahun 1860 dilantik sebagai presiden Amerika yang ke-16 dan salah seorang presiden yang sukses dalam sejarah Amerika.

Bill Gates
Bill_Gates
Nah, ada yang tidak kenal Bill Gates? William Henry Gates III, atau yang lebih dikenal Bill Gates adalah pendiri (bersama Paul Allen) dan ketua umum perusahaan perangkat lunak AS, Microsoft. Ia juga merupakan seorang filantropis melalui kegiatannya di Yayasan Bill & Melinda Gates.
Ia menempati posisi pertama dalam orang terkaya di dunia versi majalah Forbes selama 13 tahun (1995 hingga 2007). Siapa sangka dia DO dari Harvard dan sebelumnya pernah bekerja sebagai Office Boy


Mark Zuckerberg
mark-zuckerberg-facebook
Yang satu ini dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Bagaimana tidak, dimulai dari sebuah situs penghubung mahasiswa Harvard, ternyata banyak yang menyukainya, dengan nekat ia mengikuti jejak seniornya, Bill Gates, DO dari Harvard untuk mengembangkan situs tersebut menjadi Facebook yang kita kenal sekarang.
Tahukah Anda? Mark pernah menolak tawaran Friendster yang ingin membeli Facebook 10 juta US$, artinya sekitar Rp. 9,500,000,000 (kurs Rp. 9,500), tawaran dari viacom 750 juta dolar (Rp. 7,125,000,000,000) dan yang paling mengagetkan tawaran dari yahoo satu miliar dolar (Rp. 9,500,000,000,000).
Selengkapnya...

Pianis Hebat yang Tak Punya Lengan

Liu Wei, Pianis Tanpa Lengan di China’s Got Talent

Sempat berjalan-jalan di forum ads-id, saya menemukan sebuah thread lumayan lama yaitu tentang Seorang pria muda yang mengundang decak kagum ribuan orang lewat permainan pianonya yang menakjubkan. Dengan sangat mahir, dia memainkan tuts-tuts piano dengan… kedua jempol kakinya!. Di artikel ini menurut saya sangat inspiratif dan bisa memotivasi sahabat semua yang memiliki kelebihan dalam hal fisik untuk tidak lah berputus asa dan selalu bersyukur atas karunia Tuhan yang telah dilimpahkan kepada saya dan sahabat semua. Berikut ini saya cuplik artikelnya.

Pria itu bernama Liu Wei (23 tahun). Meski tidak memiliki lengan, ia bisa tampil memukau di depan ribuan penonton acara “China’s Got Talent” pada 8 Agustus lalu di Shanghai Grand Theatre. Dengan jari-jari kakinya, Liu sukses membawakan karya klasik milik pianis ternama asal Prancis, Richard Clayderman, yakni “Mariage D’amour”.

Usai permainan piano Liu yang luar biasa itu, seluruh juri dan para penonton memberikan standing ovation pada pria cacat tersebut. Dia pun dinyatakan maju ke babak selanjutnya.

Dua Pilihan

Liu kehilangan dua lengannya dalam sebuah insiden saat dirinya berumur 10 tahun. Dalam insiden itu, Liu menyentuh kabel listrik bertegangan tinggi saat sedang bermain petak-umpet bersama teman-temannya. Ia langsung jatuh pingsan.

Setelah melewati masa kritis 45 hari, Liu sadar kedua lengannya telah hilang; karena harus diamputasi. Ia menangis sedih.

Jangankan mengejar mimpi menjadi musisi profesional dan produser musik ternama, makan saja ia bingung bagaimana caranya!

Orangtua adalah pihak pertama yang menyadarkannya. Mereka bilang, Liu harus segera bangkit dan melanjutkan hidup. Saat itu, mereka bisa membantu semua keperluan Liu. Namun bagaimana nasib Liu jika mereka sudah tiada?

“Kamu enggak berbeda dengan orang lain,” kata ibunya berulang kali. “Kamu hanya menggunakan kakimu sebagai pengganti lengan.” Sang ibu juga mengatakan, ia tidak muluk-muluk mengharapkan Liu menjadi orang sukses. Ia hanya ingin putra tersayangnya itu hidup bahagia dan sehat lahir batin.

Meski “hancur”, pikiran Liu segera terbuka.

“Saya sadar, untuk orang seperti saya, cuma ada dua pilihan. Pertama, melupakan semua impian yang nantinya akan mengakibatkan kematian sia-sia dan cepat. Pilihan lainnya, berjuang tanpa lengan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik,” demikian tutur Liu.

Saat berumur 19 tahun, Liu memutuskan untuk tetap mengejar impiannya menjadi produser dan musisi profesional, serta menjalani kehidupan yang lebih baik. Dia pun diam-diam belajar piano. “Enggak ada teori kalau piano itu harus dimainkan dengan tangan kan,” begitu pikir Liu.

Tapi … “Berat sekali. Capek, lecet, kaku, kram, sudah menjadi biasa,” cerita Liu kepada para juri China’s Got Talent. “Tetapi dalam pandanganku, kalau kamu memang mau atau punya keinginan, ya terima dan lakukan saja (semua perjuangan itu).”

Sayang, guru piano pertamanya menyerah dan berhenti. Alasannya, mustahil bagi seseorang memainkan piano dengan jari-jari kaki. Memang, ada bagian-bagian nada yang tak bisa dimainkan karena Liu tak bisa menekan tuts-tuts tertentu.

Liu pantang menyerah dan akhirnya dia bisa mengembangkan gaya permainan tersendiri dengan jari-jari kakinya. Saat ini, ia ikut “China’s Got Talent” dengan target masuk 3 besar.

“Saya berpendapat, kita tetap harus bermimpi dan berupaya mengejar sukses yang didambakan,” demikian alasan Liu. “Secara pribadi, saya ingin membuat orangtua bangga.”

Kini, Liu mengaku hidup bahagia.

kita bisa setuju dengan opini salah satu juri China’s Got Talent, “Melalui musik indah yang telah dimainkan oleh Liu Wei, kita disadarkan untuk bersyukur dan tidak mengeluh. Sebab, hidup itu indah!”

http://vanmovic.com/liu-wei-pianis-tanpa-lengan-di-chinas-got-talent.html

Selengkapnya...

Sabtu, 15 Oktober 2011

Walt Disney, Mimpi yang menjadi kenyataan

Walter Elias Disney dilahirkan di Chicago pada tanggal 5 Desember 1901. Ibunya Flora Call, adalah seorang wanita Jerman. Sedangkan ayahnya Elias Disney, adalah seorang keturunan Irlandia. Kehidupan keluarga Disney berpindah dari satu kota ke kota lain, karena Elias Disney, yang sebenarnya terpesona oleh dunia bisnis, tidak mempunyai kesesuaian diri dengan dunia itu dan seringkali mengalami kegagalan finansial.

Pada tahun 1906, keluarga Disney pindah ke daerah Marceline, Missouri, di tanah pertanian yang baru dibelinya. Walt Disney kecil menyukai kehidupan di daerah barunya tersebut. Selain itu, kehidupan di desa tersebut juga menghidupkan rasa sayangnya kepada binatang-binatang yang hidup di sekitarnya, seperti bebek, tikus, dan anjing.
Kelak, ternyata hewan-hewan itulah yang membuat namanya menjulang. Dari sini, Walt Disney menarik pelajaran berharga yang dia terapkan sepanjang hidupnya, yaitu bahwa KEBAHAGIAAN AKAN TIMBUL DALAM DIRI KITA APABILA KITA MELAKUKAN SESUATU YANG BENAR-BENAR KITA SUKAI.

Kehidupan Walt Disney yang bahagia itu teryata hanya bisa dinikmati sesaat saja. Kegagalan panen yang berturut-turut membuat Elias Disney, ayahnya harus menjual ladang pertaniannya dan membeli sebuah perusahaan koran setempat yang kecil. Untuk menghemat biaya pegawai, Elias Disney mempekerjakan Walt Disney dan kakaknya Ray tanpa biaya. Setiap pagi pukul 3.30 dinihari Walt dan Ray sudah harus bangun untuk menunggu kedatangan truk pengangkut. Sesudah itu mereka harus menjalankan tugas harian mengantarkan koran kepada para pelanggan di kota.

Kadang-kadang orang menjumpai Walt berjalan dengan kelelahan dan gemetar kedinginan dengan bawaan hampir seberat dua kali berat tubuhnya. Adakalanya cuaca begitu dingin, sehingga Walt harus berjongkok di sudut jalan sekedar untuk menghangatkan diri.
Seringkali Walt berpikir, apakah untuk hidup di dunia ini orang harus bekerja mati-matian sebagai budak dengan upah yang hanya bisa sekedar untuk survive ? Tidak adakah jalan lain untuk hidup?

Bila Walt mengantarkan koran untuk para pelanggannya yang kebanyakan adalah orang kaya di kota, maka Walt juga mulai berpikir mengapa mereka bisa hidup mewah, sementara dirinya hidup serba kekurangan.

Hal ini akhirnya melahirkan pelajaran kedua di dalam hidupnya, yaitu bahwa KEHIDUPAN ITU ADALAH SUATU PILIHAN. APAKAH KITA MAU HIDUP KAYA ATAU MISKIN, TERGANTUNG ATAS KEPUTUSAN DAN TINDAKAN KITA SEPENUHNYA SAAT INI.

Atas dasar pemikiran itulah maka setelah beranjak dewasa Walt BERSIKERAS/BERTEKAD memutuskan untuk masuk ke dinas tentara, karena menurutnya pekerjaan tentara bisa lebih memberi kekayaan dibanding sebagai pengantar koran yang bekerja tidak dibayar.
Di sela-sela dinas ketentaraannya, Walt menggunakan waktu luangnya untuk menggambar.
Rupanya, bakat Walt dalam menggambar memang luar biasa, sehingga dalam waktu yang singkat banyak teman-temannya di ketentaraan yang minta dibuatkan gambar dirinya.

Setelah perang dunia I usai, Walt keluar dari dinas tentara. Saat itu, sangatlah sulit mencari pekerjaan. Ini merupakan masa-masa paling suram dalam kehidupan Walt Disney. Untuk kembali ke orang tuanya dia malu, karena waktu itu dia sering menyombongkan pada orang tuanya bahwa pekerjaan tentara itu adalah `pekerjaan orang kaya'. Walt tidak mempunyai uang barang sedikitpun, dan terpaksa menumpang di belakang sebuah bengkel kecil, dengan sebuah bangku usang, satu-satunya perabotan yang dimilikinya, untuk makan dan tidur. Lebih parah lagi, seminggu sekali dia harus pergi mengendap-endap ke stasiun kota di malam hari hanya sekedar untuk `mencuri' mandi.

Walt menyadari, bahwa hal ini tidak mungkin dibiarkan terus menerus. Dia kembali ingat impiannya di masa lalu, bahwa dia ingin menjadi kaya, bukan gelandangan seperti sekarang. Tapi, apa yang bisa dilakukan dengan keadaannya yang sekarang, tanpa modal, tanpa kenalan, tanpa pekerjaan. Dalam keadaan paling parah dalam hidupnya, Walt akhirnya bisa merumuskan prinsip hidupnya yang ketiga, yaitu TIDAK PEDULI SEBERAPA PARAH KEADAAN KITA SAAT INI, NAMUN KEADAAN PASTI AKAN BERUBAH LEBIH BAIK APABILA KITA MASIH MEMILIKI SATU HAL : HARAPAN.

Harapan itu pula yang terus memacu pikiran Walt. Akhirnya Walt menyadari, bahwa satu-satunya yang masih dimilikinya adalah bakat menggambarnya. Tapi, bagaimana caranya agar bakat tersebut bisa menghasilkan uang untuk dirinya?

Setelah sekian lama mencari-cari, Walt memutuskan bahwa Hollywood adalah tempat yang cocok dengan dirinya, dengan bakat yang dimilikinya. Untuk kesana, terpaksa Walt menahan malu dan meminjam uang dari kakaknya Ray. Setibanya disana, ternyata Walt hanyalah satu dari sekian ribu orang yang berharap bisa menjadi bintang di Hollywood.
Mulailah Walt masuk satu persatu ke studio yang ada disana, dan mencoba menawarkan diri untuk bekerja apa saja, asal ada hubungannya dengan dunia perfilman. Bukan hal yang mudah ternyata, karena tidak ada satupun studio yang mau menerimanya, bahkan untuk pekerjaan yang paling rendah sekalipun.

Walt menyadari, bahwa para studio itu menolaknya karena dirinya tidak menunjukkan satu keahlian khusus, yang membuat mereka tertarik kepadanya. Belajar dari situ, Walt membeli beberapa kertas kosong dan mulai menggambar. Kemudian Walt kembali lagi ke studio-studio itu lagi, kini dengan menonjolkan `bakat' yang dimilikinya. Ternyata ada satu studio yang tertarik dengan bakat Walt yang luar biasa. Mereka bahkan langsung memesan satu cerita "Alice in The Wonderland" dalam bentuk film kartun bergerak, dengan harga awal US$ 1.500. Jumlah itu justru membuat Walt kaget, karena pada awalnya Walt hanya berharap mendapatkan upah US$ 50 sebulan, hanya sekedar untuk bertahan hidup. Rangkaian film "Alice in The Wonderland" sukses luar biasa di bioskop Amerika, dan bertahan sampai tiga tahun berturut-turut. Dengan hasil dari film ini, Walt mulai bisa memperbaiki hidupnya, membeli rumah, membuat studio sendiri dan menikah dengan Lilian Bounds.

Suatu hari, Walt teringat masa kecilnya yang bahagia di pedesaan. Hal ini menginspirasi dirinya untuk menggambar tiga sahabat binatangnya waktu itu, yaitu bebek, tikus, dan anjing. Dari sinilah kemudian lahir Donald Duck, Mickey Mouse dan Pluto. Ketiga binatang inilah yang membawa Walt Disney menuju ke kejayaannya sebagai seorang bintang di Hollywood. Selain itu, Walt juga rajin menciptakan film-film animasi lain yang terus mencetak uang bagi dirinya, seperti Snow White, Cinderella, Peter Pan dan Bambi.Dari sinilah Walt kemudian mendedikasikan diri seutuhnya untuk kebahagiaan anak-anak sedunia.

Pada tahun 1950, Walt mempunyai impian untuk membangun taman impian bagi anak-anak.
Impian Walt ini dianggap gila oleh rekan-rekannya sesama pengusaha, namun Walt tetap dengan pendiriannya. Taman bermain ini akhirnya bisa diwujudkan pada tahun 1955 di Anaheim, California.
Pada waktu pembukaan, Walt mengatakan dalam pidatonya

"KESUKSESAN DIMULAI KETIKA KITA MULAI MENCIPTAKAN IMPIAN JAUH KEDEPAN.
DAN SAAT KITA BERKOMITMEN UNTUK MENCAPAI IMPIAN ITU, MAKA SELANJUTNYA IMPIAN ITU YANG AKAN MENJADI MAGNET DAN MENARIK KITA KESANA......".

Walt Disney meninggal pada tahun 1966. Namun visi dan impiannya untuk kebahagiaan anak-anak akan terus dikenang oleh dunia sepanjang masa.
Selengkapnya...

Si Lumpuh yang Menjadi Pelari Tercepat Dunia

Wilma Rudolph, lahir dari keluarga yg sangat miskin 23 Juni 1940, di-Tennesee, USA. Anak ke-20 dari 22 bersaudara. Ayahnya hanya seorang porter KA / kuli angkut barang & ibunya hanya tukang masak & cuci baju tetangga. Hidup mereka benar2 miskin.

Saat usia 4 tahun, ia menderita radang paru2 & demam tinggi yg menyebabkan kakinya lumpuh karena polio. Orgtuanya tak mampu membeli obat karena waktu itu Amerika masih ada rasiaiisme yg membuat org2 kulit hitam mendapatkan perlakuan buruk dlm kesehatan & pendidikan. Akhirnya, la harus menggunakan kruk/penyangga & dokter menyatakan bahwa kakinya akan lumpuh selamanya. Tetapi ibunya terus berdoa pd TUHAN & memberi keyakinan pd Wilma bahwa ia pasti normal kembali. Di-saat yg buruk, kakinya yg lumpuh semakin mengecil & hanya terjuntai ke-bawah tak bereaksi apapun. Namun Wilma terus mengucapkan kata2 iman & berkata "Aku akan menjadi wanita tercepat di-dunia di-lintasan lari." & ia terus mencoba berdiri, walau sdh ribuan kali ia mencoba & jatuh. Ia tak menyerah.

Pada usia 9 tahun, ia nekat melanggar nasehat dokter & membuang tongkatnya & melakukan langkah pertama yg menurut dokter2 takkan pernah dapat dilakukannya. Selama 3 tahun ia terus mencoba melangkah, berjalan & berlari. Pada usia 13 tahun ia mengikuti lomba lari pertama kalinya & menjadi peserta satu2nya yg berkaki tak sempurna. Ia kalah. Tapi Wilma terus melaju. Ia terus bertanding di-ratusan lomba & mengalami ratusan kekalahan. Hingga suatu hari ia berhasil menang lomba lari dlm satu kejuaraan Provinsi yg membuatnya berhasil meraih beasiswa di-Tennesee State University & mempertemukannya dgn seorang pelatih atletik bernama Ed Temple.

Wilma berkata pd Ed "Saya ingin menjadi wanita tercepat di-lintasan atletik dunia." Dibawah bimbingan Ed, Wilma terus berlatih siang malam, mengatasi berbagai rintangan, bertanding dalam ratusan lomba & terus melaju hingga akhirnya Sejarah mencatat, pada Olimpiade tahun 1960, Wilma Glodean Rudolph, Seorang wanita kulit hitam pertama yg pernah menderita polio & lumpuh, akhirnya menjadi juara Olimpiade & memenangkan 3 medali emas di-lintasan lari 100 meter, 200 meter & estafet 400 meter & menjadi wanita tercepatdi-dunia di-lintasan lari.
Selengkapnya...

Jumat, 14 Oktober 2011

Setiap Kemenangan Butuh Kesabaran

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… ayah anak“Ayah, ayah” kata sang anak…
“Ada apa?” tanya sang ayah…..
“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku
aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel,
aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…
aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…
Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.
Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…
“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.
“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.
” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”
” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”
” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”
” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”
” Nah, akhirnya kau mengerti”
” Mengerti apa? aku tidak mengerti”
” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”
” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”
” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain, jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”
” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”
Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.
Selengkapnya...